SKL 1
Menentukan
isi/fakta/opini/arti kata/kalimat, rangkuman suatu bacaan/teks
Untuk menemukan kalimat fakta dan
pendapat yang perlu diperhatikan adalah ciri-ciri dari kedua kalimat tersebut.
Ciri-ciri kalimat fakta :
1.
nyata
2.
jelas
3.
objektif
4.
tidak bisa dibantah
Sedangkan ciri-ciri kalimat pendapat
adalah kebalikannya :
1.
tidak nyata/pendapat seseorang
2.
tidak jelas
3.
subjektif
4.
dapat dibantah kebenarannya
Contoh
soal
1. Udara
di Bogor terasa dingin. (2) Kali ini dinginnya melebihi hari-hari sebelumnya.
(3) Dinginnya suhu udara di Bogor mencapai 24ºC. (4) Data tingkat suhu udara
ini, terdapat di papan informasi pengukur suhu di jalan-jalan besar di kota
Bogor.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3)
dan (4)
PEMBAHASAN :
Kalimat pendapat merupakan kalimat
berisi pendapat dan bersifat subjektif yang memiliki lebih dari satu
kemungkinan kebenaran sesuai data pada teks.
Kata kunci: … ”terasa” (kalimat 1) dan ”melebihi ... sebelumnya” (kalimat .2)
2. (1)
Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar
dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3)
Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan semrawut. (4)
Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember itu disambut dengan senang oleh
para pengguna jalan.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pendapat=opini adalah pikiran atau anggapan seseorang terhadap sesuatu. Orang
yang satu dengan yang lain dapat berbeda pendapat bergantung pada pandangan,
pendirian, atau penilaiannya.
Pada paragraf tersebut terdapat opini atau pendapat, yaitu kalimat (2) Hal ini
dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga
dianggap menimbulkan kesan semrawut.
Kata kuncinya: dinilai dan dianggap
3. Sulit
meminta maaf dan sulit memberi maaf sesungguhnya merupakan sifat manusia pada
umumnya. Namun, peluang untuk meminta maaf dan memberi maaf pastilah selalu
ada. Jika setiap orang bersedia memberi maaf alangkah tenteram dan nikmatnya
kehidupan di muka bumi ini. Lebih dari itu, apabila setiap orang sadar bahwa
memberi maaf itu bahkan lebih mulia nilainya daripada meminta maaf.
Pendapat yang tepat sesuai paragraf di atas adalah . . . .
a. Memberi maaf dan meminta maaf merupakan sikap yang baik.
b. Meminta maaf lebih mulia daripada memberi.
c. Sulit bagi kita meminta maaf lebih dahulu.
d. Kita jangan meminta maaf jika tidak bersalah.
KUNCI JAWABAN : a
PEMBAHASAN : karena pada kalimat ”Jika
setiap orang bersedia memberi maaf alangkah tenteram dan nikmatnya kehidupan di
muka bumi ini .” menunjukkan bahwa Memberi maaf dan meminta maaf merupakan
sikap yang baik.
Menentukan
kalimat utama/ide pokok/ kalimat penjelas
Gagasan
utama juga disebut gagasan pokok, atau ide pokok. Ide pokok adalah ide/gagasan
yang menjadi pokok pengembangan paragraf, maka dalam satu paragraf hanya ada
satu gagasan utama. Ide pokok terdapat dalam kalimat utama.
Sebuah
paragraf tersusun atas kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat
utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat
utama juga sering disebut sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini
dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut
dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya
memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian
tentang kalimat utama.
Contoh
soal
4. (1)
Selama Mei 2010 ini Aremania mengumpulkan dana sumbangan. (2) Dana itu
digunakan untuk membeli bahan-bahan kebutuhan hidup, seperti beras, gula, teh,
kopi, mie instan, dan lain-lain. (3) Setelah itu, bahan-bahan tersebut mereka
bagi-bagikan ke berbagai panti asuhan. (4) Hal itu membuktikan, Aremania adalah suporter
yang memiliki kepedulian sosial.
Gagasan
utama paragraf diatas adalah . . .
A. (1)
B. (3)
C. (2)
D. (4)
E. (1)
dan (4)
KUNCI
JAWABAN : D
PEMBAHASAN
:
Gagasan
utamanya adalah Aremania adalah suporter yang memiliki kepedulian
sosial (4) karena kalimat ini diperjelas oleh kalimat-kalimat yang lain.
Kalimat 1, 2, dan 3 adalah gagasan penjelas karena isinya memperjelas gagasan
kalimat 4.
5. Musim
kompetisi 2006/2007 belum juga berakhir, tetapi Inter Milan sudah mendapatkan
pemain baru. Adalah Ederson Honorato yang berhasil didatangkan juara Liga
Italia musim lalu itu. Sebelumnya, penyerang asal Brasil itu memperkuat Nice.
Ederson yang berusia 21 tahun itu bergabung dengan Nice dua musim lalu. Saat
itu, Inter Milan sebenarnya sudah berniat membawanya ke Stadion San Siro, namun
Nice lebih menjadi pilihan Ederson. Kalimat utama paragraf tersebut adalah ...
A. Musim kompetisi 2006/2007 belum juga berakhir, tetapi Inter Milan sudah
mendapatkan pemain baru.
B. Ederson Honorato sebelumnya memperkuat Nice, berhasil didatangkan juara Liga
lalu.
C. Ederson Honorato yang berusia 21 tahun itu bergabung dengan Nice dua musim
lalu.
D. Inter Milan sebenarnya sudah berniat membawanya ke Stadion San Siro namun
Nice lebih menjadi pilihan Ederson.
E. Inter Milan sebenarnya sudah berniat merekrut Ederson Honorato, tetapi baru
tahun ini tercapai.
KUNCI
JAWABAN : A
PEMBAHASAN
: Karena kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat penjelas.
SKL 3
Menentukan
isi dan simpulan grafik/tabel
Tabel
adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi yang berupa
kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem. Informasi pada tabel di
tulis urut kebawah di deret tertentu dengan garis pembatas sehingga mudah
dipahami. Tabel menyajikan data yang dapat diklasifikasikan secara sistematik
dalam jumlah menurut kesatuan tertentu.
Grafik
merupakan visualisasi tabel. Tabel yang berupa angka-angka dapat disajikan
dalam bentuk gambar yang di sebut grafik.
Kesimpulan/Simpulan
merupakan ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya.
6. Cermatilah
grafik berikut!
Simpulan isi grafik tersebut yang tepat adalah …
a. Koperasi Siswa SMP Kartika tahun 2006 mengalami kenaikan.
b. Perkembangan koperasi SMP Kartika setiap tahun meningkat.
c. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan dari tahun 2002 s.d. 2003.
d. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan drastis pada tahun 2007.
e. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami penurunan pada tahun 2003-2005.
KUNCI JAWABAN : D
PEMBAHASAN :
Mengalami kenaikan 300 ribu dari 300-600
7. Soal
5: Perhatikan tabel berikut
Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…
A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.
B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.
C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun.
D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik
KUNCI JAWABAN : C
PEMBAHASAN : karena pilihan A,B dan D
tidak sesuai dengan tabel pada soal.
SKL 4
Menentukan
persamaan topik/perbedaan aspek pembahasan dari dua artikel
Contoh
soal
Arikel 1
Indonesia
punya menu ayam goreng yang rasanya sangat lezat. Yaitu, ayam goreng Kalasan.
Ayam goreng Kalasan ini rasanya sangat gurih. Ada bumbu kriuk yang selalu setia
menemani ayam goreng kampung ini. Salah satu perbedaan yang paling penting ayam
goreng Kalasan menggunakan ayam kampung. Ayam Kalasan ini dimasak dengan aneka
rempah khas Indonesia. Pasti lebih sehat karena tanpa penyedap rasa yang
berlebihan.
Arikel 2
Rendang
adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya.
Masakaan khas dari Sumatera Barat ini sangat digemari semua kalangan. Tidak
saja masyarakat Indonesia bahkan luar negeri pun menggemarinya. Selain daging
sapi, rendang juga menggunakan kelapa. Rendang menggunakan bumbu khas
Indonesia. Bumbu tersebut yaitu cabai, lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu
lain
8. Persamaan
ide kedua artikel tersebut adalah ... (prediksi soal un bahasa indonesia 2012)
(http://mgmpbisumbar.blogspot.com/2011/12/prediksi-soal-un-bahasa-indonesia-2012.html)
A.
Masakan Indonesia yang digemari masyarakat luar negeri
B.
Masakan yang tidak menggunakan penyedap rasa.
C.
Masakan-masakan khas Indonesia
D.
Wisata kuliner Indonesia
Kunci
jawaban : C
Pembahasan
: karena kedua artikel membahas tentang masakan khas Indonesia.
Bacalah
dua kutipan teks berita dibawah ini!
Kutipan
Berita Teks 1
Direktorat
Jendral Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan HAM terus mengkaji penghapusan
remisi (potongan tahanan) bagi para terpidana koruptor. Diharapkan dalam waktu
dekat sudah dapat diselesaikan pengkajiannya.
Kutipan
Teks Berita 2
Ketua
Mahkamah Agung (MA), Harifin Andi Tumpa, menilai penghapusan remisi terhadap
narapidana koruptor tidak tepat karena setiap narapidana berhak mendapatkan
remisi sesuai undang-undang yang mengatur remisi.Penjelasan tersebut dilontarkan
di Gedung MA pada hari Selasa.
9. Perbedaan penyajian teks
berita tersebut adalah . . . .
|
Teks Berita 1
|
Teks Berita 2
|
A.
|
Siapa, apa, kapan
|
Siapa, mengapa, dimana,
kapan
|
B.
|
Siapa, bagaimana, kapan
|
Siapa, mengapa, dimana,
kapan
|
C.
|
Apa, siapa, kapan
|
Apa, mengapa, kapan, dimana
|
D.
|
Apa, mengapa, dimana
|
Apa, siapa, kapan, dimana
|
Jawaban
: A
Pembahasan
: Karena sesuai dengan urutan ilustrasi, yaitu :
Teks
berita 1
· Siapa
: Direktorat Jendral Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan HAM
· Apa
: terus mengkaji penghapusan remisi (potongan tahanan) bagi para terpidana
koruptor
· Kapan
: dalam waktu dekat
Teks
berita 2
· Siapa
: Ketua Mahkamah Agung (MA), Harifin Andi Tumpa
· Mengapa
: karena setiap narapidana berhak mendapatkan remisi seseuai undang-undang yang
mengatur remisi
· Dimana
: Gedung MA
· Kapan
: pada hari Selasa
SKL 5
Menentukan
isi / keteladanan / keistimewaan dalam teks biografi tokoh
Biografi adalah
tulisan tentang perjalanan hidup tokoh-tokoh terkenal. Selain biografi, kita
juga mengenal istilah Otobiografi. Keduanya sama saja, merupakan
tulisan tentang perjalanan hidup seseorang. Perbedaannya adalah: Biografi
ditulis oleh orang lain sedangkan Otobiografi ditulis oleh yang bersangkutan
(maksudnya, kisah hidup tersebut ditulis oleh si tokoh itu sendiri).
Dalam materi (KD) menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari kutipan teks
biografi, kalian akan belajar dari tokoh mengenai hal-hal yang patut diteladani
dan menyimpulkan keunggulan tokoh tersebut.
Selain
kegiatan pembelajaran menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari kutipan
buku biografi (yang dibaca) ini, kalian juga akan melakukan kegiatan berbicara
yaitu menceritakan tokoh idola.
Contoh soal :
Bacalah teks berikut dengan saksama!
Wage
Rundolf Supratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903 di Sumogari. Supratman sangat
pandai bermain sandiwaradan mahir bermain alat musik. Setiap waktu luang, ia
memanfaatkan untuk bermain musik terutama biola.
Keberaniannya
mengutarakan pendapat membuat ia di angkat menjadi pembantu surat kabar Kaoum
Moeda di Bandung. Meskipun gaji yang diperolehnya kecil, ia puas karena ia
dapat mengutarakan pendapat serta pikiran dalam tulisan-tulisannya. W.R.
Supratman menulis dan mengubah lagu-lagu perjuangan untuk mengabarkan semangat
nasionalisme dan rasa cinta tanah air.Ia dikenal sebagai pencipta lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
Pada
saat ia diminta mendengarkan lagu Indonesia Raya, dan semua hadirin berdiri
khidmat, hal itulah yang tak terlupakan bagi dirinya. Ia bekerja tanpa pamrih.
Dalam hidupnya, ia lebih suka memberi dari pada menerima.
10. Hal
yang dapat diteladani dari tokoh tersebut adalah . . . .
A.
Menjadi pembantu surat kabar
B.
Mendengarkan lagu-lagu
C.
Suka memberi daripada menerima
D.
Mempunyai pengalaman tak terlupakan
Jawaban
: C
Pembahasan
: Karena hal yang dapat diteladani dari tokoh Ki Hajar Dewantara adalah dia
suka memberi dari pada menerima.
Bacalah
dengan seksama biografi berikut!
Subagio
Sastrowardoyo
Subagio
Sastrowardoyo adalah seorang penyair terkemuka Indonesia. Sajak dan Kumpulan
sajaknya beberapa kali mendapat penghargaan. Tahun 1966 dan 1967, sajaknya yang
berjudul ”Dan Kematian Makin Akrab” merupakan pemenang hadiah majalah Horison.
Tahun 1971, Subagio menerima Anugerh Seni untuk sajaknya ”Daerah Perbatasan” (
1970 ). Tahun 1991, Subgio menerima Hadiah Sastra ASEAN untuk kumpulan sajaknya
Simfoni Dua ( 1990 ).
Dalam
buku Sastra Indonesia Modern II ( 1957 – 1989 ), Prof. Dr.Teeuw mengatakan ,
”Subagio adalah cendikiawan yang bacaannya sangat luas seperti tercermin dalam
sajak-sajaknya dan juga dari tulisan-tulisan kritiknya.” Bahkan, lebih lanjut
ahli satra itu menyatakan, ” Di antara semua penyair Indonesia modern, memang
dialah yang paling menarik bagi saya”.
11. Hal
yang perlu diteladani dari tokoh Subagio Sastrowardoyo adalah . . . .
A. Subagio Sastrowardoyo adalah seorang
penyair terkemuka Indonesia.
B. Sajak dan kumpulan sajaknya beberapa
kali mendapat penghargaan.
C. Lewat karyanya, ia mengharumkan nama
bangsa dan negara.
D. Subagio adalah cendekiawan yang
bacaannya sangat luas.
E. Subagio
sangat disegani di kalangan sastrawan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : subagio satrawardoyo dalam
kutipan biografi banyak mendapatkan banyak penghargaan yang mengharumkan nama
bangsa.
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan
SMK Plus Pembahasan
SKL 6
Menentukan
masalah / tujuan penulis / opini penulis / keberpihakan dalam teks editorial
Teks
editorial atau tajuk rencana adalah artikel pokok
dalam surat kabar yang merupakan
pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat
surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan
adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya
masalah, opini redaksi
tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan
redaksi akan peran serta pembaca.
SIFAT
TAJUK RENCANA :
1. Krusial
dan ditulis secaea berkala.
2. Isinya
menyikapi situasi nyang berkembang di masyarakat.
3. Memiliki
karakter atau konsistensi yang teratur kepada pembacanya.
4. Terkait
erat dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan.
Contoh
Soal :
Bacalah
kutipan tajuk rencana berikut!
(1) Kita pertanyakan keseriusan
pemerintah menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi publik, khususnya
angkutan darat. (2) Sampai kini, belum terlihat upaya signifikan ke arah itu.
(3) Bahkan, kita melihat kemacetan parah setiap saat di kota-kota besar,
khususnya di Jakarta. (4) Kegagalan pemerintah di sektor transportasi publik
itulah pemicu konsumsi BBM semakin melonjak. (5) Buktinya, sektor transportasi
darat menyedot 90 persen BBM bersubsidi, mobil pribadi mengonsumsi 53 persen
dan sepeda motor 40 persen. (6) Menggunakan kendaraan pribadi walau ongkos
mahal menjadi pilihan efektif ketika solusi alternatif bagi masyarakat tidak
tersedia. (7) Kita ingatkan, jangan sampai pemerintah ingin menghemat anggaran
subsidi demi APBN lantas masyarakat berkorban berkali-kali lipat karena
kehilangan kesempatan peningkatan produktivitas, akibat kelangkaan BBM yang
merugi, melainkan secara umum pertumbuhan ekonomi pun terhambat.
12.
Masalah dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ...
A. Pemerintah tidak serius dalam
menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi publik.
B. Kegagalan pemerintah di sektor
transportasi publik memicu konsumsi BBM semakin melonjak.
C. Kemacetan lalu lintas parah
terlihat pada setiap saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta.
D. Pemerintah ingin menghemat
anggaran subsidi APBN, tetapi dalam kenyataannya malah sebaliknya.
E. Pertumbuhan ekonomi
terhambat dan terjadi kelangkaan BBM karena pemerintah menaikkan harga BBM.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena berbagai masalah
dalam tajuk rencana di atas disebabkan oleh ketidakseriusan pemerintah dalam
menyediakan transportasi publik.
13. Opini
penulis dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (5) dan (6)
E. (6)
dan (7)
Kunci Jawaban : E
Pembahasan : kalimat keenam dan ketujuh
merupakan hasil pemikiran penulis.
SKL 7
Menentukan
kalimat simpulan paragraf deduktif/induktif
Simpulan
adalah hasil dari menyimpulkan (kesimpulan).
Kesimpulan
adalah ikhtisar, pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya, dan
keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif.
(Sumber: KBBI).
Metode
Analisis:
1
2
3
4
5
Keterangan:
Pada
bagan di atas, sebuah paragraf diibaratkan terdiri dari lima kalimat.
Untuk menemukan simpulan dan isi paragraf tersebut, perhatikan langkah-langkah
berikut ini:
1.
Fokuskan perhatian kita pada kalimat terakhir (no.5), jika kalimat terakhir
tersebut
mencakup keseluruhan ide pada paragraf tersebut, maka kalimat terakhir
tersebut
merupakan Simpulan dari paragraf tersebut.
2. Jika,
pada kalimat terakhir tidak mencerminkan ide yang mencakup seluruh
gagasan
dari paragraf tersebut, maka pengambilan kesimpulan dilakukan dengan
menggunakan
kata-kata kunci yang tersebar pada seluruh paragraf tersebut. Simpulan juga
dapat
diketahui dengan menggunakan pertanyaan, Apa yang dibicarakan di dalam
paragraf
tersebut.
Contoh soal :
3. Bacalah
kutipan teks berikut!
Sebuah
Negara perlu diatur dengan sistem pemerintahan yang dianggap bisa mengatasi dan
mengayomi masyarakat.Salah satu sistem pemerintahan tersebut adalah
demokrasi.Bagi Negara yang masyarakatnya berpendidikan cukup, sistem demokrasi
bisa memajukan Negara.Namun, bagi Negara yang masih perlu pendidikan, demokrasi
adalah suatu bencana.
14.
Simpulan paragraf tersebut adalah . . . .
A.
Sistem pemerintahan bisa mengayomi masyarakat
B.
Sistem pemerintahan adalah demokrasi
C.
Sistem demokrasi memiliki kelemahan dan kelebihan
D.
Sistem demokrasi bisa memajukan negara
Jawaban
: C
embahasan
: karena dalam kutipan di atas sistem demokrasi ditentukan oleh suatu negara
itu.
Karena
disimpulkan dari fakta kalimat 2, 3, dan 4
Bacalah
kutipan paragraf berikut!
Puluhan hektare tanaman padi yang telah
menguning habis dilalap banjir. Puluhan ribu tanaman cabe yang mulai dipetik
petani tidak bisa juga terhindar dari ancaman bencana ini, meski area tanaman
sedikit lebih tinggi daripada tanaman padi. Bahkan, tanaman sayuran yang berada
di lahan satu meter lebih tinggi dan tinggal beberapa hari lagi siap dipanen,
juga tergenang air akibat banjir.
15. Simpulan secara generalisasi yang
sesuai dengan paragraf di atas adalah . . . .
A. Banjir kali ini telah memusnahkan
tanaman yang siap dipanen.
B. Semua tanaman milik petani tak ada
yang tersisa akibat banjir.
C. Puluhan hektare lahan pertanian
tergenang air akibat banjir.
D. Lahan pertanian menjadi korban utama
dari bencana bnjir.
E. Tak
terhitung kerugian yang diderita petani akibat bencana banjir
Kunci
Jawaban : A
Pembahasan : tanaman petani yang
berada di lahan tinggi dan tinggal beberapa hari lagi siap dipanen tergenang
air akibat banjir.
SKL 8
Melengkapi
berbagai jenis paragraf
(deskripsi/eksposisi/argumentasi/persuasi/silogisme/analogi/generalisasi)
dengan kalimat yang tepat
Untuk
dapat melengkapi berbagai jenis paragraf, sebelumnya anda ketahui terlebih
dahulu pengertiannya.
Pengertian
paragraf deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi, silogisme, analogi,
generalisasi adalah sebagia berikut :
a.
Deskrisi
Paragraf
deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan kepada pembaca
terhadap objek, gagasan, tempat, dan peristiwa. Paragraf ini membuat pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau terlibat lansung dalam peristiwa
yang diuraikan penulis.
b.
Eksposisi
Paragraf
eksposisi adalah paragraf yang menyampaikan informasi dengan memaparkan,
menjelaskan, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan agar
pembaca menerima atau mengikutinya.
c.
Argumentasi
Paragraf
argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi atau opini kepada
pembaca. Untuk meyakinkan pembaca, penulis menyertakan bukti, contoh dan
berbagai alasan yang sulit dibantah.
d.
Persuasi
Paragraf
persuasi merupakan kelanjutan dari paragraf argumentasi. Paragraf ini mula-mula
memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca.
Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada
pembaca.
e.
Silogisme
Silogisme adalah suatu
argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori yakni dua
premis dan satu kesimpulan.
f.
Generalisasi
Generalisasi
ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejaladengan
sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum.
g.
Analogi
Analogi
ialah sebuah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang
mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu
hal akan berlaku pula untuk satu hal yang lain.
Bacalah
kutipan paragraf berikut!
Jadi, Saudara-saudara, beribadahlah
secara benar. Jauhilah perbuatan yang dilarang Allah agar kita sama semua
selalu berupaya untuk tidak melakukan perbuatan dosa kepada Allah dan orang
lain.
. . . . Bukankah melakukan ibadah itu
sebenarnya untuk mencegah orang melakukan perbuatan keji dan mungkar ?
16. Kalimat persuasif yang tepat untuk
melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah . . . .
A. Marilah kita beribadah dengan sekuat
tenaga agar masa depan cerah.
B. Marilah kita menjauhi perbutan yang
tidak benar dan tidak terpuji.
C. Marilah kita saling membantu,
menyayangi, dan menghormati.
D. Marilah kita merenungkan perbuatan
baik yang telah kita lakukan.
E. Marilah kita membersihkan harta dan
pikiran yang kotor.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena pilihan A lebih
tepat dari pilihan yang lain.
Cermatilah paragraf berikut!
Lembah
Harau, di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat merupakan jurang
yang besar dengan diameter mencapai 400 meter. Di Harau ini banyak keindahan
yang memukau. Tebing-tebing granit menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik
mengelilingi lembah. ... Dari mulai memasuki Lembah Harau, pengunjung sudah
menikmati tebing-tebing granit ini.
17. Kalimat deskripsi yang
tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam paragraf tersebut adalah ....
A. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80-300 meter.
B. Sebagian pemanjat tebing dunia telah mengunjungi tempat ini untuk dipanjatnya.
C. Banyak orang membandingkan Lembah Harau yang indah dengan “Grand Canyon”.
D. Pengunjung menikmati keindahan alamnya dalam udara yang sangat segar dan
bersih.
E. Tebing granit di Lembah Harau sudah lama menjadi daya tarik wisata Provinsi
Sumatra Barat.
Jawaban: A
Pembahasan :
Contoh kalimat deskriptif, “Tebing-tebing yang terjal ini
mempunyai ketinggian 80-300 meter (kata-kata bergaris bawah merupakan
kata sifat).
SKL 9
Melengkapi
teks dialog
Percakapan atau dialog dapat terjadi di
mana saja, misalnya di kelas, di rumah, atau di kantin. Percakapan adalah
tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Percakapan umumnya
dilakukan secara langsung. Namun, ada juga percakapan yang dilakukan melalui
telepon atau alat lainnya. Dalam sebuah percakapan pasti ada hal yang
dibicarakan. Hal yang dibicarakan dalam percakapan dapat berupa pekerjaan
rumah, hobi, film dan sebagainya.
Sebelum melengkapi teks percakapan yang
belum selesai, kita harus membaca percakapan tersebut, kemudian memahami isinya.
Cara memahami isi percakapan dapat dilakukan dengan melihat kalimat-kalimatnya.
Kalimat sebelum dan sesudahnya itu yang menjadi kunci. Langkah-langkah untuk
membuat percakapan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan
masalah yang akan dipercakapkan.
2. Menentukan
pihak-pihak yang bercakap-cakap, seperti usia dan jenis kelamin.
3. Menentukan
situasi dan kondisi percakapan, misalnya resmi atau tidak resmi
4. Menggunakan
kata yang tepat.
Perhatikan dialog berikut!
Dony : “Bagaimana realisasi majalah dinding di sekolah kita?”
Jerry : “Cukup baik dan sudah mengikuti imbauan kepala sekolah.”
Dony : “Pengertian baik yang Anda maksudkan ditinjau dari segi apa?”
Jerry : ...
18. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...
A. Baik dari diri saya sendiri maupun dari berbagai pihak
B. Dari segi kertas, penampilan, dan kelengkapan isinya.
C. Baik menurut pendapat orang-orang di sekitar sekolah.
D. Baik dari segi biaya dan waktu.
E. Segi kesiapan, kenyamanan dan lain sebagainya
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena pada dialog kedua
terdapat masukkan dari pihak lain.
(soal uan 2013)
Menurut kami adalah E karena “segi” = “sisi” jadi realisasi
tersebut dikatakan cukup baik karena dari segi kertasnya sesuai, penampilannya
cukup bagus dan isinya sudah cukup lengkap.
Bacalah dialog berikut dengan saksama!
Rudi : "Tugas kita sebagai pelajar,
ya, belajar dan belajar."
Irma : "Itu benar! Tapi untuk
mencapai ke majuan di bidang IPTEK dan eko nomi sekarang ini susah, kalau hanya
dengan belajar saja."
Rudi : "Lalu apalagi yang harus
kita perbuat?"
Irma : " Ya, aku sendiri tidak
tahu! Masalahnya kita belum mampu keluar dari lingkaran kemiskinan."
Rudi : "Ia ya! Bagai membandarkan
air ke
gunung. Untuk mencapai kemajuan seperti
di beberapa negara tetangga."
Dedi : "Malah mungkin .... bagi
kita saat ini."
19. Peribahasa yang tepat untuk
melengkapi dialog tersebut adalah ....
(A) bagai bergantung di akar lapuk
(B) seperti mentimun dengan durian
(C) bagai air di daun talas
(D) bagai bumi dengan langit
(E) bagai mengakkan benang basah
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena kesimpulan yang
didapat dari dialog di atas bahwa untuk mencapai kemajuan iptek dan ekonomi
tidak harus selalu belajar.
Menurut kami jawabannya adalah E karena untuk mencapai
kemajuan iptek harus berjuang tanpa kenal lelah dan tidak putus asa, seperti
halnya menegakkan benang yang basah karena untuk menegakkan benang basah perlu
kerja keras, perjuangan dan kesabaran.
SKL 10
Menyusun
paragraf padu
Paragraf
dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat – kalimat yang berhubungan logis.
Hubungan pikiran – pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan
struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf
menjadi satu padu, utuh, dan, kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui
repetisi ( pengulangan ) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi,
dan bentuk parallel.
Paragraf
dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat – kalimat yang berhubungan logis.
Hubungan pikiran – pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan
struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf
menjadi satu padu, utuh, dan, kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui
repetisi ( pengulangan ) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi,
dan bentuk parallel.
Contoh soal :
Cermati urutan kalimat berikut!
(1) Pemilik kos harus bertindak tegas kepada mereka yang terlibat sebagai
pengedar atau pengguna narkoba yaitu mempersilakan meninggalkan tempat kos.
(2) Masalah narkoba di kota besar tidak terlepas dari peran pemilik kos.
(3) Di samping itu, mereka juga dapat terlepas dari hal-hal negatif yang
menyesatkan.
(4) Aturan tersebut diambil agar para pelajar dan mahasiswa dapat konsentrasi
dalam belajar.
(5) Sudah selayaknya jika para pemilik kos membuat aturan bahwa penghuni kosnya
harus bebas narkoba dan obat-obatan terlarang.
20. Agar menjadi paragraf yang padu, kalimat-kalimat tersebut harus disusun
dengan urutan .... (soal uan 2013)
A. (2), (1), (3), (5), dan (4)
B. (2), (1), (4), (3), dan (5)
C. (2), (1), (5), (4), dan (3)
D. (4), (2), (1), (5), dan (3)
E. (4), (3), (1), (2), dan (4)
Jawaban : B
Pembahasan : karena pilhan A,C,D dan E
tidak tepat.
Menurut kami jawabannya adalah C karena urutanya adalah 2
(peran pemilik kos), 1 (pemilik kos harus bertindak tegas), 5 (pemilik kos
harus membuat aturan), 4 (alasan perlunya aturan), dan 3 ( dampak positif
aturan tersebut)
Cermatilah kalimat-kalimat berikut!
(1) Pengairan selanjutnya dikurangi,
terutama pada rase penuaan rimpang, karena tanah yang terlalu basah
(menggenang) dapat menyebabkan buruknya rimpang jahe.
(2) Mula-mula air disalurkan melalui
saluran pemasukan, kemudia dibiarkan meng-genangi petakan atau bedengan hingga
tanah cukup basah.
(3) Selanjutnya, air segera dialirkan melalui
saluran pembuangan.
(4) Pengairan harus dilakukan secara
kontinu 3 - 5 hari sekali atau bergantung pada keadaan cuaca dan kelembaban
tanah.
(5) Pengairan dilakukan dengan cara
di-genangi 15 menit atau lebih sehingga tanah cukup basah.
21. Kalimat-kalimat tersebut dapat
dijadikan paragraf yang padu dengan urutan ....
(A) (1), (3), (2), (5), dan (4)
(B) (2), (1), (5), (4), dan (3)
(C) (3), (1), (5), (2), dan (4)
(D) (4), (5), (1), (2), dan (3)
(E) (4), (1), (5), (2), dan (3)
Jawaban : B
Pembahasan : karena pilihan B lebih
tepat dari pilihan lain.
SKL 11
Menulis
dan memperbaiki kalimat dalam surat lamaran pekerjaan
Surat
lamaran pekerjaan adalah surat permohonan yang ditulis oleh seorang pencari
(pelamar) kerja yang dikirimkan kepada instansi atau perusahaan guna
mendapat pekerjaan sesuai lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Surat lamaran
pekerjaan termasuk surat resmi sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa
indonesia yang resmi atau formal.
1. Struktur
surat lamaran pekerjaan
1).
Tanggal surat
Nama
tempat/kota diawali dengan huruf kapital, diberi tanda koma (,) sebelum
tanggal. Tanggal ditulis dengan angka; bulan ditulis dengan huruf lengkapyang
diawali huruf kapital; tahun tidak disingkat; tidak diakhiri tanda titik.
Perhatikan contoh !
Jakarta,
20 Oktober 2013
2).
Lampiran
Kata
lampiran diawali dengan huruf kapital, diakhiri tanda titik dua (:), isi
lampiran hanya huruf awal kata pertama yang ditulis kapital, tidak diakhiri
tanda titik. Perhatikan contoh !
Lampiran
: Satu berkas
3).
Perihal
Kata
perihal diawali dengan huruf kapital, diakhiri tanda titik dua(:), isi perihal
diawali dengan huruf kapital hanya pada kata pertama, tidak diakhiri tanda
titik , dan tidak digarisbawahi. Perhatikan contoh !
Perihal
: Lamaran pekerjaan
4).
Alamat penerima surat
Alamat
surat dianjurkan tidak memakai kata kepada, yang terhormat disingkat menjadi
Yth., diikuti alamat lengkap, dan tidak diakhiri dengan titik. Perhatikan
contoh !
Yth.
Pemasang Iklan pada Harian Kompas
PO Box
2501 JKTM
Jakarta
5).
Salam pembuka
Salam
pembuka yang lazim dipakai adalah dengan hormat dan diakhiri
tanda koma.
Perhatikan
contoh !
Dengan
hormat,
6). Isi
a).
Kalimat pembuka
Berdasarkan
iklan yang dimuat pada harian................................
b).
Rincian identitas pelamar
..........................................................
saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama
: Susmana
tempat/tgl.
lahir :Yogyakarta, 22 Juni 1978
alamat
:Jalan Kramat V/58
pendidikan
: Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
..........................................................
saya yang bertanda tangan dibawah ini:
c).
Bagian penutup
Demikian
surat lamaran ini saya sampaikan dengan harapan Bapak berkenan
mempertimbangkannya. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.
7).
Salam penutup
Salam
penutup yang lazim dipakai adalah hormat saya, diakhiri tanda koma.
Perhatikan
contoh !
Hormat
saya,
8). Nama
peserta dan tanda tangan
Susmana
2. Isi
surat lamaran pekerjaan
Bagian
isi surat lamaran pekerjaan harus mengandung keinginan yang kuat si Pelamar
untuk menjadi pekerja atau karyawan pada suatu instansi/lembaga. Isi surat
haruslah sesuai dengan pokok surat/perihal surat.
Contoh
soal :
Bacalah
iklan berikut dengan saksama!
Perusahaan
Farmasi Nasional yang sedang berkembang pesat membuka peluang karier bagi
Sdr./Sdri. yang berdedikasi tinggi, ber-penampilan menarik, mau bekerja keras.
Dengan persyaratan sebagai berikut
1. Pendidikan S1, D3, SMF SMA IPA dengan
nilai
2. Matematika minimal 6.
3. Usia maksimal 27 tahun.
4. Memiliki sepeda motor, SIM C
5. Bersedia ditempatkan di seluruh
Indonesia.
Segera
kirimkan surat lamaran lengkap (CV. pasfoto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 (2
lbr), fotokopi STNK, SIM C, KTP, dan Ijazah) ke PO.BOX 4080/JKT 10040
Kompas,
20 Mei 2006
22. Kalimat pembuka surat lamaran
pekerjaan yang tepat berdasarkan iklan tersebut adalah ....
(A) Sehubungan dengan iklan yang dimuat
pada harian Kompas, maka saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai....
(B) Sesuai dengan pendidikan dan
kualifikasi saya, maka dengan ini saya bermaksud mengisi lowongan di harian
Kompas.
(C) Sehubungan dengan iklan yang dimuat
di harian Kompas, 20 Mei 2006, saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai....
(D) Melalui surat ini, saya mengajukan
lamaran pekerjaan sesuai iklan di harian Kompas sebagai....
(E) Memenuhi iklan di harian Kompas, 20
Mei 2006, saya melamar sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : pilihan C lebih tepat ”
Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian Kompas, 20 Mei 2006, saya
mengajukan lamaran pekerjaan sebagai.”
Cermatilah kutipan surat lamaran
berikut!
.... dengan ini saya mengajukan lamaran
pekerjaan untuk mengisi lowongan tersebut. Adapun identitas diri saya ....
23. Pembagian identitas yang tepat untuk
melengkapi surat lamaran tersebut adalah ....
(A). Nama : Riana
Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5
April 1986
Alamat : Jalan Bhakti Husada 10,
Bengkulu
(B) Nama : Riana
Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 - 4
- 1986
Alamat : Jalan Bhakti Husada 10
Bengkulu
(C) nama : Riana
tempat, tanggal lahir : Bengkulu/5 April
1986
alamat : Jl. Bhakti Husada 10
Bengkulu
(D) nama : RIANA
tempat, tanggal lahir : BENGKULU, 05 04
1986
alamat : Jalan Bhakti Husada 10
Bengkulu
(E) nama : Riana
tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5
April 1986
alamat : Jalan Bhakti Husada10, Bengkulu
Kunci Jawaban : E
Pembahasan : Karena memenuhi kaidah
dalam pembuatan surat lamaran
SKL 12
Melengkapi
teks pidato dengan kalimat persuasif
Kalimat
Persuasi adalah jenis paragraf yang
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulisdengan disertai dengan bukti
dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapattersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan
apayang menjadi ajakan dari ide tersebut. Paragraf persuasi memang memiliki
banyak kesamaandengan paragrafargumentasi, bedanya paragraf persuasi lebih
cenderung menjadi sebuah ajakan.
Ciri-ciri
paragraf persuasi :
1. Persuasi
berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus
menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3. Persuasi
harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan
antara penulis dengan pembaca.
4. Persuasi
sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
5. Persuasi
memerlukan fakta dan data.
Pendekatan
Kalimat Persuasi
Pendekatan
yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha
membangkitkan dan merangsang emosi.
Contoh :
1. Propaganda
kelompok / golongan, kampanye
Tujuannya
agar masyarakat mendukung partai, kelompok atau golongan tersebut.
2. Iklan
dalam media massa,lebaran, dsb
Tujuannya agar pembaca atau siapapun
yang melihat iklan tersebut membeli barang ataumenggunakan jasa tersebut.
Contoh soal :
Kapan lagi, kapan lagi diri-diri kita
akan berubah. Waktu terus berlalu sedang diri kita begitu dan terus begitu.
Malah makin tidak baik. … . Kita tingkatkan ilmu kita. Kita tingkatkan
iman kita. Kita jadikan diri kita terampil menghadapi masalah, terampil
berkarya.
24. Kalimat
persuasif yang tepat untuk melengkapi teks pidato di atas adalah… .
A. Mari
kita tingkatkan diri kita.
B. Mari
mengubah apa yang ada.
C. Ayo
kita mulai perubahan itu.
D. Mari
terus melangkah maju.
E. Hendaklah
kita bergerak terus.
Kunci
Jawaban : C
Pembahasan
: karena inti dari pidato itu ialah tentang perubahan diri.
Hendaknya
saudara-saudara berpartisipasi secara benar. Hindarilah perbuatan yang dilarang
Negara, apalagi Allah. Kita harus selalu berupaya untuk tidak melakukan
perbuatan yang menyinggung, merugikan atau melanggar hak seseorang atau orang
lain. Melakukan perbuatan sosial itu sebenarnya untuk membahagiakan mengurangi
beban orang lain sehingga kita benar-benar ikut merasakan penderitaan mereka...
(UN 2010-2011)
25. Kalimat persuasif untuk melengkapi
teks pidato tersebut adalah..
A. Marilah
kita beramal sesuai dengan kemampuan kita masing-masing di lingkungan kita.
B. Marilah
kita beramal sesuai dengan kemampuan kita dengan tidak mengharapkan imbalan
apapun.
C. Marilah
kita mengamalkan perbuatan baik kita yang telah kita lakukan kepada siapa saja.
D. Marilah
kita saling membantu, menyayangi dan menghormati perbuatan sosial, seperti
beramal.
E. Marilah
kita membantu saudara-saudara kita yang kekurangan dengan berbagai cara.
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Pada pidato di atas lebih
mengarah ke perbuatan sosial jadinya jawaban paling tepat D
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus
Pembahasan
SKL 13
Menulis
karya ilmiah (latar belakang/rumusan tujuan penulis/rumusan masalah)
MENULIS
KARYA ILMIAH/ KARYA TULIS
Karya
tulis adalah karangan ilmiah yang biasa di susun oleh siswa dan mahasiswa.
Karya
tulis yang lengkap biasanya terdiri dari tiga bagian, yakni :
1.
Bagian awal meliputi ; kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, arti lambang dan singkatan, dan abstrak.
2.
Bagian tengah meliputi ; - pendahuluan, terdiri dari; latar
belakang, perumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan, metode
penelitan, sistematika penulisan.
- isi (
pembahasan )
-
penutup terdiri dari; kesimpulan dan saran
3.
Bagian akhir meliputi : daftar pustaka dan lampiran.
Tema
adalah pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar mengarang.
Judul
digunakan sebagai kepala karangan. Judul berfungsi secara jelas dan tepat.
Latar
belakang/pendahuluan adalah sesuatu yang berfungsi untuk menarik perhatian
pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan
diuraikan.
Masalah
/ isi merupakan tubuh karangan yang mempunyai bagian yang sangat esensial.
Kesimpulan
dan saran merupakan inti dari uraian yang telah dijelaskan. Kesimpulan harus
dirumuskan secara jelas dan tegas.
Cara
menentukan rumusan masalah
Penentuan
rumusan masalah dari latar belakang. Carilah ide pokok atau bahasan utama dalam
latar belakang. Untuk merumuskan masalah, bahasan dalam latar belakang ditandai
fokus pada akhir paragraf dengan kata penghubung oleh karena itu.
Cara
menulis daptar pustaka sebagai brikut :
Nama
pengarang (nama keluarga diletakan di depan) Tahun. Judul buku(dicetak miring).
Kota tempat penerbit: nama penerbit. Contoh. Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya
Bahasa. Jakarta : Nusa Indah.
Contoh
soal :
Tema
Karya Ilmiah : Pengaruh sinetron remaja terhadap perilaku siswa
26.
Rumusan masalah yang tepat berdasrkan tema karya tulis tersebut ............
a.
Apakah peranan remaja dalam sinetron ?
b.
Bagaimana pengaruh sinetron remaja terhadap perilaku siwa?
c.
Sinetron-sinetron apa saja yang mempengaruhi perilaku siswa ?
d.
Apakah mungkin sisnetron dapat mempengaruhi siswa ?
e.
Mengapa sinetron remaja dipengaruhi siswa ?
jawaban
: b
Pembahasan
:
Jawaban
yang b merupakan pertanyaan dari tema karya ilmiah tersebut.
Topik : Menanamkan
kejujuran pada siswa
27.
Kalimat latar belakang yang tepat untuk topik karya tulis di atas adalah… .
A. Siswa selalu menyontek saat ujian.
B. Telah tidak ada lagi
kejujuran di sekolah.
C. Siswa kesulitan untuk
menjadi orang jujur.
D. Kejujuran harus
diwariskan kepada siswa.
E. Saat ini
kebanyakan siswa tidak jujur dalam ujian.
Kunci
Jawaban : A
Pembahasan
: karena peneliti memilih tema yang lebih tepat berlatar belakang pada hal
sontek-menyontek.
Menurut kami jawabannya adalah E karena jawaban
“A” menimbulkan pengertian bahwa semua siswa selalu menyontek ujian, sedangkan
jawaban “E” menjelaskan bahwa saat ini kebanyakan siswa tidak jujur, jadi
sebagian lainnya masih jujur dalam ujian.
28. Judul
karya tulis: menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
Penulisan Judul makalah yang tepat adalah ...
A.
Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
E.
Menggali Potensi diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan diri
Kunci
Jawaban : D
Pembahasan
: Karena dalam penulisan karya tulis kata penghubung diawali huruf kecil
SKL 14
Mengidentifikasi jenis-jenis frasa
1. Berdasarkan
jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :
1) Frasa
nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda.Dapat
berfungsi menggantikan kata benda.
Contoh
: buku tulis
lemari
besi
ibu
bapak
2) Frasa
verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.Dapat
berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.
Contoh
: sedang belajar
akan
datang
belum
muncul
baru menyadari
tidak
mandi
3) Frasa
ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.
Contoh
: cukup pintar
tidak
cantik
hitam
manis
murah
sekali
4) Frasa
preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata
depan.Contoh : di rumah
dari
Bandung
ke
pantai
dengan
tangan kiri
oleh mereka
kepada nenek
2.
Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya
frasa terbagi menjadi :
1) Frasa endosentris, yaitu
frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau
menerangkan dan diterangkan (MD).
contoh
: kuda hitam(DM)
anak
ayam(DM)
sudah
datang(MD)
dua
orang(MD)
Macam-macam frasa endosentris:
1) Frasa
atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau
MD.contoh : ibu kandung (DM)
rumah
ibu (DM)
tiga
ekor (MD)
seorang
anak (MD)
rumah
bersejarah (MD)
Contoh
soal :
Dua minggu menjelang Ramadhan, the Islamic
Forum seperti biasanya … dengan peserta dialog.
Sebagian besar memang adalah para muallaf dan nonmuslim yang sudah beberapa
bulan belajar Islam. Salah satu dari nonmuslim itu adalah seorang gadis, hampir
saja kusangka gadis Aceh atau Bangladesh. Ia kelihatan … dan sopan,
tapi ... dalam mempertanyakan banyak hal.
29. Frasa adjektiva yang tepat untuk
mengisi titik-titik dalam kalimat pada paragraf di atas adalah… .
A. sangat sepi, pemalu
sekali, lebih pemalu
B. lebih ramai, terlalu
muda, kurang perhatian
C. amat jelas,
perhatian sekali, sangat cermat
D. sangat padat, pendiam
sekali, sangat kritis
E. kurang
peduli, amat suka, sangat tenang
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Jawaban D sangat tepat
karena memang pantas dimasukki frasa tadi
30. Frasa di bawah ini yang berupa
frasa bertingkat/atributif adalah ....
a. tanah air
b. demi nusa bangsa
c. drama televisi
d. pendidikan dan pelatihan
e. ke sekolah
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : Karena jawaban mempunyai
pola (DM)
Contoh Latihan Soal UN Bahasa
Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 15
Mengidentifikasi jenis-jenis klausa
Arti Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas S–P baik
disertai O, PEL, dan KET maupun tidak. Dengan ringkas, klausa ialah S P (O)
(PEL) (KET). Tanda kurung menandakan bahwa yang terletak dalam kurung itu
bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh:
Ketika orang-orang mulai menyukai ayam bekisar, Edwin sudah
memelihara untuk dijual di pasaran.
Kalimat di atas terdiri dari empat klausa, yaitu:
1. (ketika) orang-orang mulai (S–P);
2. menyukai ayam bekisar (P–O);
3. Edwin sudah memelihara (S–P); dan
4. untuk dijual di pasaran (P–Ket.).
I. Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa
Perhatikan kalimat di bawah ini!
Toni belum sempat mengunjungi kakeknya kemarin.
Klausa kalimat tersebut jika dianalisis secara fungsional,
hasilnya sebagai berikut.
II. Klausa Berdasarkan Struktur
Klausa dapat digolongkan berdasarkan tiga dasar.
1. Klausa Berdasarkan Struktur Intern
Unsur inti klausa ialah S dan P. Namun demikian, S sering
kali dihilangkan dalam kalimat luas sebagai akibat penggabungan klausa dan
dalam kalimat jawaban. Klausa yang terdiri atas S dan P disebut klausa lengkap,
sedangkan klausa yang tidak ber-S disebut klausa tidak lengkap.
Contoh:
- Din tidak masuk sekolah karena din sakit.
Subjek din dalam anak kalimat dapat dihilangkan akibat
penggabungan klausa din tidak masuk sekolah dan din sakit.
- Sedang bermain-main.
Sebagai jawaban pertanyaan Anak-anak itu sedang apa? Klausa
dibagi menjadi dua macam, yaitu klausa lengkap dan klausa tidak lengkap. Klausa
lengkap, berdasarkan struktur internnya, dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu klausa lengkap yang S-nya terletak di depan P, dan klausa lengkap yang
S-nya terletak di belakang P. Klausa yang S-nya terletak di depan P disebut
klausa lengkap susun biasa. Klausa lengkap yang S-nya terletak di belakang P
disebut klausa lengkap susun balik atau
klausa inversi.
Contoh:
Klausa lengkap susun biasa
Klausa lengkap susun balik
Klausa tidak lengkap sudah tentu hanya terdiri atas unsur P,
disertai O, PEL, atau KET.
Contoh:
e. sedang bermain-main
f. menulis surat
g. telah berangkat ke Jakarta
Klausa e terdiri atas P, klausa f terdiri atas P diikuti O,
dan klausa g terdiri atas P diikuti KET.
2. Klausa Berdasarkan Ada Tidaknya Kata Negatif yang secara
Gramatik Menegatifkan P
a. Klausa Positif
Klausa positif ialah klausa yang tidak memiliki kata negatif
yang secara gramatik menegatifkan P.
Contoh:
- Mereka diliputi oleh perasaan senang.
- Mertua itu sudah dianggap sebagai ibunya.
b. Klausa Negatif
Klausa negatif ialah klausa yang memiliki kata-kata negatif
yang secara gramatik menegatifkan P. Kata-katanegatif itu ialah tiada, tak,
bukan, belum, dan jangan.
Contoh:
- Orang tuanya sudah tiada.
- Yang dicari bukan dia.
3. Penggolongan Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa
yang Menduduki Fungsi P
P mungkin terdiri atas kata atau frasa golongan N, V, Bil,
dan FD. Berdasarkan golongan atau kategori kata atau frasa yang menduduki
fungsi P, klausa dapat digolongkan menjadi empat golongan.
a. Klausa Nominal
Klausa nominal ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau
frasa golongan N.
Contoh:
- Ia guru.
- Yang dibeli orang itu sepeda.
Kata golongan N ialah kata-kata yang secara gramatik
mempunyai perilaku sebagai berikut.
- Pada tataran klausa dapat menduduki fungsi S, P, dan O.
- Pada tataran frasa tidak dapat dinegatifkan dengan kata
tidak, melainkan dengan kata bukan, dapat diikuti kata itu sebagai atributnya,
dan dapat mengikuti kata depan di atau pada sebagai aksisnya.
b. Klausa Verbal
Klausa verbal ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau
frasa golongan V.
Contoh:
- Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun.
- Dengan rajin, bapak guru memeriksa karangan murid.
Kata golongan V ialah kata yang pada tataran klausa cenderung
menduduki fungsi P dan pada tataran frasa dapat dinegatifkan dengan kata tidak.
Misalnya kata-kata berdiri, gugup, menoleh, berhati-hati, membaca, tidur, dan
kurus.
Berdasarkan golongan kata verbal itu, klausa verbal dapat
digolongkan sebagai berikut.
1) Klausa verbal adjektif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata golongan V yang termasuk
golongan kata sifat atau terdiri atas frasa golongan V yang unsur pusatnya
berupa kata sifat.
Contoh:
-- Udaranya panas sekali.
-- Harga buku sangat mahal.
2) Klausa verbal intransitif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk
golongan kata kerja intransitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur
pusatnya berupa kata kerja intransitif.
Contoh:
-- Burung-burung beterbangan di atas permukaan air laut.
-- Anak-anak sedang bermain-main di teras belakang.
3) Klausa verbal aktif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk
golongan kata kerja transitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur
pusatnya berupa kata kerja transitif.
Contoh:
-- Arifin menghirup kopinya.
-- Ahmad sedang membaca buku novel.
4) Klausa verbal pasif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk
golongan kata kerja pasif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya
berupa kata kerja pasif.
Contoh:
-- Tepat di muka pintu, aku disambut oleh seorang petugas.
-- Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR untuk jangka
waktu lima tahun.
5) Klausa verbal yang refleksif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk
golongan kata kerja refleksif, yaitu kata kerja yang menyatakan perbuatan yang
mengenai pelaku perbuatan itu sendiri. Pada umumnya kata kerja ini berbentuk
kata kerja meN- diikuti kata diri.
Contoh:
-- Anak-anak itu menyembunyikan diri.
-- Mereka sedang memanaskan diri.
6) Klausa verbal yang resiprokal
Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk
golongan kata kerja resiprokal, yaitu kata kerja yang menyatakan kesalingan .
Bentuknya ialah (saling) meN-, saling ber-an dengan proses pengulangan atau
tidak dan saling meN-.
Contoh:
-- Pemuda dan gadis itu berpandang-pandangan.
-- Mereka saling memukul.
c. Klausa Bilangan
Klausa bilangan atau klausa numeral ialah klausa yang P-nya
terdiri atas kata atau frasa golongan bilangan.
Contoh:
- Roda truk itu ada enam.
- Kerbau petani itu hanya dua ekor.
Kata bilangan ialah kata-kata yang dapat diikuti oleh kata
penyukat. rang, ekor, batang, keping, buah, kodi, helai, dan masih banyak lagi.
Misalnya kata satu, dua, dan seterusnya; kedua, ketiga, dan seterusnya;
beberapa, setiap, dan sebagainya; sedangkan frasa bilangan ialah frasa yang
mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan, misalnya dua ekor, tiga
batang, lima buah, setiap jengkal, beberapa butir, dan sebagainya.
4. Klausa Depan
Klausa depan atau klausa preposisional ialah klausa yang Pnya
terdiri atas frasa depan, yaitu frasa yang diawali oleh kata depan sebagai
penanda.
Contoh:
a. Kredit itu untuk para pengusaha lemah.
b. Pegawai itu ke kantor setiap hari.
Dalam kalimat tertentu, klausa memiliki dua bagian, yakni klausa
induk (induk kalimat) dan klausa subordinatif (anak kalimat). Keberadaan klausa
induk dan klausa anak ini mensyaratkan konstruksi tataran sintaksis yang lebih
besar.
Perhatikan contoh berikut ini!
Penggabungan klausa induk dan klausa anak berarti klausa
tersebut memasuki tahap struktur kalimat. Penghubungan antar klausa ini
mensyaratkan kehadiran konjungsi (kata sambung). Dilihat dari perilaku
sintaksisnya dalam kalimat, konjungsi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu
konjungsi koordinatif (dan, serta, atau, tetapi, . . .); konjungsi korelatif
(baik . . . maupun . . .; entah . . . entah . . .; tidak hanya . . ., tetapi
juga . . .; . . .); konjungsi subordinatif (sejak, karena, setelah, seperti,
agar, dengan, . . . .); dan konjungsi antarkalimat (meskipun demikian begitu,
kemudian, oleh karena itu, bahkan, lagi pula, . . .).
Contoh:
a. Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
b. Entah disetujui entah tidak, dia tetap akan mengusulkan
gagasannya.
c. Narto harus belajar giat agar naik kelas.
d. - Kami tidak sependapat dengan dia. Kami tidak akan
menghalanginya.
d. - Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami
tidak akan menghalanginya.
Konjungsi-konjungsi itu dapat menghubungkan kata, frasa,
ataupun klausa. Dalam hubungannya dengan kata dan frasa, bentuk konjungsi
bertindak sebagai preposisi. Dalam hubungannya dengan klausa, bentuk konjungsi
bertindak sebagai murni konjungsi. Dengan demikian, kalimat frasa dan klausa
pun dapat diidentifikasi.
Contoh:
Klausa Ibu tidak berbelanja sebagai klausa induk dan klausa
uangnya habis sebagai klausa anak. Konjungsi karena sebagai konjungsi
subordinatif-sebab yang menghubungkan dua klausa atau lebih dengan status
sintaksis tidak sama. Jadi, ada klausa induk dan klausa anak.
Contoh Soal :
Bacalah paragraf berikut dengan cermat!
(1)Menjelang Ujian Nasional para siswa mempersiapkan diri
agar memperoleh nilai yang memuaskan. (2) Banyak cara yang dilakukan para siswa
sebelum menempuh ujian. (3) Para siswa yang memiliki banyak uang bisa mengikuti
bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah. (4) Namun, bagi para
siswa yang uangnya pas-pasan, mereka dapat membentuk kelompok belajar atau
mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah. (5) Pendalaman materi
di sekolah tidak mahal.
Contoh Latihan Soal UN
Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
31. Kalimat yang
berpola SKP dalam pargraf tersebut adalah kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan : (1) Menjelang Ujian Nasional
(K) para siswa (S) mempersiapkan (P) diri (O) agar memperoleh nilai yang
memuaskan (K).
(2) Banyak cara
(S) yang dilakukan (P) para siswa (O) sebelum menempuh ujian(K).
(3) Para siswa
yang memiliki banyak uang (S) bisa mengikuti (P) bimbingan belajar atau
mendatangkan guru privat ke rumah(O).
(4) Namun, bagi
para siswa yang uangnya pas-pasan(S), mereka (S) dapat membentuk (P) kelompok
belajar (O) atau mengikuti (P) pendalaman materi yang diadakan oleh
sekolah(O).
(5) Pendalaman
materi (S) di sekolah (K) tidak mahal(P).
Jawaban: E
32. Yang
termasuk dalam kategori kalimat klausa lengkap adalah....
a. Hari
ini masuk sekolah
b. Adi
mengerjakan tugas ilmiah
c. Menjahit
kain yang robek
d. Sedang
berjalan
e. Telah
sampai di Bali
Jawaban : B
Pembahasan
: Adi mengerjakan tugas ilmiah (S-P-O)
SKL 16
Mengidentifikasi jenis-jenis kalimat
jenis-jenis kalimat yang dapat digolongkan ke dalam beberapa
kelompok.
A. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan
ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan
bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai
dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat
perintah.
Contoh:
- Ibu berkata: “Rohan, jangan meletakkan sepatu di
sembarang tempat!”
- “Saya gembira sekali”,kata ayah,”karena kamu lulus
ujian”.
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali
ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai
lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
- Ibu berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus
ujian.
- Kakak berkata bahwa buku itu harus segera
dikembalikan.
.
B. Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola
(klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal
merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat
dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga
ditelusuri p0la-pola pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud
adalah:
* KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh: Victoriabernyanyi
.
S P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh: Ikasangat rajin
.
S P
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh: Masalahnyaseribu satu.
.
S
P
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang
predikatnya berupa kata benda.
Contoh : Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang
predikatnya berupa kata kerja.
Contoh : Adik bernyanyi.
Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan
menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu,
unsur utama dari kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat
diperluas menjadi dua puluh atau lebih. Perluasan kalimat tesebut terdiri
atas:
1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan
tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.
2. Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun
depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.
3. Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan
linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.
4. Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali,
seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.
5. Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti:
dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.
6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya,
supaya aman, bagi mereka.
8. Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa,
lantaran panik.
9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya
menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.
10. Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas,
pemimpin yang memperhatikan rakyat.
Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:
1. Victoria akan bernyanyi di Las Vegas.
2. Masalahnya seribu satu yang belum terpecahkan.
3. Ika sangat rajin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal
yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk
dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
2.1. Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan
kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa bagian, yaitu:
* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang
dihubungkan oleh kata dan atauserta.
Contoh:
- Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
- Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman
rumah.
* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh
kata tetapi, sedangkan,namun, melainkan.
Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh:
- Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang
termasuk negara yang sudah maju.
- Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang
dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
- Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
- Aku atau dia yang akan kamu pilih.
* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan
dengan kata bahkan.
Contoh:
- Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik
hati.
- Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan
dia disiksa dengan sadis.
* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang
dihubungkan oleh kata lalu dankemudian, untuk
menandakan suatu kejadian yang berurutan.
Contoh:
- Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat
SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.
2.2 Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas
dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola
hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting
(inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih
rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).
Ada beberapa penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan
oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:
1. Waktu : ketika, sejak
2. Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu
3. Akibat: hingga, sehingga, maka
4. Syarat: jika, asalkan, apabila
5. Perlawanan: meskipun, walaupun
6. Pengandaian: andaikata, seandainya
7. Tujuan: agar, supaya, untukbiar
8. Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
9. Pembatasan: kecuali, selain
10. Alat: dengan+ katabenda: dengan tongkat
11. Kesertaan: dengan+ orang
Contoh:
- Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat
modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data
komputer itu.
Anak kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan
alat-alat modern.
2.3 Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara
dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh:
- Karena hari sudah malam, kami berhenti dan
langsung pulang.
KMS: Kami berhenti dan langsung pulang.
KMC: Kami berhenti karena hari sudah malam.
. Kami
langsung pulang karena hari sudah malam.h
- Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena
tugasnya belum selesai.
KMS: Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
.
C. Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan
perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya
diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk
lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : Gantilah bajumu !
* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong,
silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
2. Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan
sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam
pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang
untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
* Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang
tahunmu.
* Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalmat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
3. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh
suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri
dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan
intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana,
berapa, kapan.
Contoh:
- Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan
disainnya?
- Kapan Becks kembali ke Inggris?
4. Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk
mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya
ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda
seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
- Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
- Bukan main, eloknya.
.
D. Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya
terdiri dari satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas
termasuk ke dalam kalimat lengkap.
Contoh :
- Mahasiswaberdiskusidi dalam kelas.
.
S
P
K
- Ibumengenakankaos hijau dan celana
hitam.
.
S P
O
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna
karena hanya memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau
keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam,
perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh:
- Selamat sore
- Silakan Masuk!
- Kapan menikah?
- Hei, Kawan…
.
E. Berdasarkan Susunan S-P
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Versi
Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului
subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang
akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata
atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk
penekanan atau ketegasan makna.
Contoh:
- Ambilkankoran di atas kursi itu!
. P
S
- Sepakatkamiuntuk berkumpul di taman kota.
.
S
P
K
2. Kalimat Inversi
Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur
kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Contoh:
- Penelitian inidilakukanmerekasejak 2 bulan
yang lalu.
.
S
P
O
K
- Aku dan diabertemudi cafe ini.
.
S P
K
.
F. Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Kalimat Yang Melepas
Kalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun
dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan
(anak kalimat). Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh
penulisnya. Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna
lengkap.
Contoh;
- Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus
ujian sarjana.
- Semua warga negara harus menaati segala
perundang-undangan yang berlaku agar kehidupan di negeri ini berjalan dengan
tertib dan aman.
2. Kalimat yang Klimaks
Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun
dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum
dapat dipahami jika hanya membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai,
terasa masih ada sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu,
penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
Contoh:
- Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke
kantornya.
- Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan
akhirnya tiga sandera warga negara Prancis itu dibebaskan juga.3.
3. Kalimat Yang Berimbang
Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur kalimat ini memperlihatkan
kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri.
Contoh:
- Bursa saham tampaknya semakin bergairah,
investor asing dan domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
- Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat
bekerja dengan tenang dan dapat beribadat dengan leluasa.
.
G. Berdasarkan Subjeknya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kaliamat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan
suatu pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata
kerja yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja aus
(kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan me–saja),
misalnya pergi, tidur, mandi, dll (kecuali makan dan minum).
Contoh:
- Mereka akan berangkat besok pagi.
- Kakak membantu ibu di dapur.
Kalimat aktif dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.1 Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti
oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan
selalu dapatt dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh: Enimencucipiring.
.
S
P O1
1.2 Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak
dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln
ber-. Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak
dapat dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh:
- Merekaberangkatminggu depan.
.
S
P
K
- Amelmenangis tersedu-sedudi kamar.
. S
P
K
1.3 Kalimat Semi Transitif
Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kal pasif karena
disertai oleh pelengkap bukan objek.
Contoh:
- Diankehilanganpensil.
.
S
P Pel.
- Soniselalu mengenderaisepeda
motorke kampus.
. S
P
Pel
K
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai
pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja
berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh.
Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
2.1 Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif
transitif. Predikat pada kalimat ini berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh:
- PiringdicuciEni.
.
S P O2
2.2 Kalimat Pasif Zero
Kalimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2)
melekat berdekatan dengan O2 tanpa disisipi dengan kata lain. Predikat pada
kalimat ini berakhiran -kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-.
Predikatnya juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata kerja aus.
Kalimat pasif zero ini berhubungan dengan kalimat baku.
Contoh:
- Kupukuladik.
. O2
P S
- Akan sayasampaikanpesanmu.
.
O2
P
S
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada
kalimat pasif.
2. Awalan me- diganti dengan di-.
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh : Bapak memancing ikan. (aktif)
.
Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka
awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh : Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
.
PR harus kukerjakan. (pasif)
33. Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti subjek adalah….
a. Ayah seorang
yang berjuang pada masa perang kemerdekaan.
b. Ibu
mengunjungi keluarga yang membesarkannya.
c. Nenek
tinggal di ibukota Negara Republik Indonesia.
d. Yang
berpakaian seragam SMP itu,adik saya.
Kunci Jawaban :
D
Pembahasan :
karena pada jawaban D “Yang berpakaian seragam SMP itu” pengganti dari adik.
34. Kalimat yang menyatakan menyerupai adalah……
a. Rama senang bermain mobil-mobilan
b. Pukullah dia kuat-kuat
c. Rumah-rumah itu akan dijual
d. Ani membeli buah-buahan dipasar
e. Yadi berlari-lari di lapangan
Jawaban : a
Pembahasan : karena menyerupai mengendarai mobil.
Mainan yang menyerupai
bentuk mobil
Contoh
Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 17
Menentukan pola kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua
buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi
akhir. Kalimat terdiri dari berbagai unsur seperti subyek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan sempurna bila memiliki
minimal dua unsur, yaitu subyek dan predikat.
A. Unsur Kalimat
1. Subyek (S)
Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
Contoh :
Agnes Monika adalah seorang aktor dan penyanyi.
Super Junior adalah boyband favoritku.
Buku itu dibeli oleh Karta.
2. Predikat (P)
Unsur inti pada kalimat yang
berfungsi menjelaskan subyek.
Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
Contoh :
Yeti menyanyi dengan merdu.
Hana memasak nasi goreng.
Lili membaca majalah.
3. Objek (O)
Keterangan predikat yang memiliki
hubungan erat dengan predikat.
Biasanya terletak di belakang predikat.
Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
Ada dua macam objek, yaitu :
Objek Penderita : kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau
kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang
dinyatakan oleh subyek.
Makna objek penderita :
1. Penderita
Contoh : Karto mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh : Wati memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh : Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh : Kasim melempar bola ke Joko.
5. Hasil
Contoh : Doni mengerjakan tugas bahasa Indonesia.
Objek Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau
mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta :
1. Penderita.
Contoh : Suma memberikan Surya komputer baru.
2. Hasil.
Contoh : Redi membelikan orangtuanya rumah.
4. Keterangan (K)
Hubungannya dengan predikat
renggang.
Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
Terdiri dari beberapa jenis :
Keterangan Tempat
Agnes akan konser di Singapura.
Keterangan Alat
Dalam drama itu, Karta memukul Sule dengan panci.
Keterangan Waktu
Sinta akan kembali ke Korea pukul 11 malam.
Keterangan Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
Keterangan Cara
Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
Keterangan Penyerta
Ali pergi bersama Doni.
Keterangan Similatif
Yasin memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
Keterangan Sebab
Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
5. Pelengkap (Pel.)
Terletak di belakang predikat.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek
dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif,
objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Contoh :
Kiki memberikanku novel bagus.
Hana menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
Mahkota itu bertahtakan mutiara.
B. Pola Kalimat
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :
1. S-P
Karto tidur.
2. S-P-O
Sinta makan nasi.
3. S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
4. S-P-K
D’Bagindas konser di Tokyo Dome.
5. S-P-O-Pel
Yuli menamai kura-kuranya Kira.
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Harmo membuatkan semua member nasi goreng.
7. S-P-O-K
Enci minum susu strawberry setiap hari.
8. S-P-Pel-K.
Semua member sedih ketika Karno masuk militer.
Contoh :
1. S-P
Desi belajar
2. S-P-O
Iyan menonton drama
3. S-P-Pel
Mita tertawa terbahak-bahak
4. S-P-K
Karto pergi ke Indonesia
5. S-P-O-Pel
Ohno sedang mencarikan ikan untuk kucingnya Nino
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Akbar senam bersama Hana
7. S-P-O-K
Ono memancing ikan setiap sore
8. S-P-Pel-K
Mita tertawa terbahak-bahak ketika melihat Desi tercebur ke dalam kolam
ikan
Contoh soal
Bacalah paragraf
berikut dengan cermat!
(1) Menjelang Ujian Nasional para siswa mempersiapkan diri agar memperoleh
nilai yang memuaskan. (2) Banyak cara yang dilakukan para siswa sebelum
menempuh ujian. (3) Para siswa yang memiliki banyak uang bisa mengikuti
bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah. (4) Namun, bagi para
siswa yang uangnya pas-pasan, mereka dapat membentuk kelompok belajar atau
mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah. (5) Pendalaman materi
di sekolah tidak mahal.
35. Kalimat yang berpola SKP dalam pargraf tersebut adalah kalimat nomor
....(soal UN 2009-2010 Paket 67 A).
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Jawaban: E
Pembahasan:
(1) Menjelang Ujian Nasional (K) para siswa (S) mempersiapkan (P) diri (O) agar
memperoleh nilai yang memuaskan (K).
(2) Banyak cara (S) yang dilakukan (P) para siswa (O) sebelum menempuh
ujian(K).
(3) Para siswa yang memiliki banyak uang (S) bisa mengikuti (P) bimbingan
belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah(O).
(4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan(S), mereka (S) dapat
membentuk (P) kelompok belajar (O) atau mengikuti (P) pendalaman materi yang
diadakan oleh sekolah(O).
(5) Pendalaman materi (S) di sekolah (K) tidak mahal(P)
36. Siswa
SMA/MA/SMK akan menghadapi Ujian Nasional (UN) pada tanggal 18-21 April 2011.
Pola kalimat tersebut adalah ….
A. S – P – O
B. S – P – K
C. S – P – O – K
D. K – S – P – K
E. S - P – Pel
Pembahasan:
Siswa SMA/MA/SMK (S)
akan menghadapi (P)
Ujian Nasional (UN) (O)
pada tanggal 18-21 April 2011 (K)
Jawaban: C
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 18
Menggunakan kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan
atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat
yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentukan kata. Hasil dari proses pengimbuhan
itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.
JENIS-JENIS IMBUHAN
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk
a. Awalan atau
prefiks
Contoh:meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
b. Sisipan atau infiks
Contoh:-el, -er, -e-, dan –in-
c. Akhiran atau
sufiks
Contoh:-kan, -an, -I, dan –nya
d. Konfiks atau simulfiks
Berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus.
Contoh: Ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya
Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan
tersebut,diantaranya,adalah sebagai berikut:
a. Dari bahasa
Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat.
Contohnya : manusiawi, alamiah, alami
b. Dari bahasa Sansekerta:
-man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata benda.Contohnya : budiman,
wartawan, pragawati.
c. Dari bahasa
Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya
: egois, deskriptif, formal
FUNGSI IMBUHAN
a. Membentuk kata
benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an,pe-an,
per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
b. Membentuk kata kerja,
yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i.
Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan,
lempari, &menaiki.
c. Membentuk kata
sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is.Contohnya: manusiawi, Duniawi, ilmiah, agamis
d. Membentuk kata bilangan
yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
Contoh Latihan Soal UN Bahasa
Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
Cermati kalimat
berikut!
Pembangunan aparteman bersubsidi itu tidak lancar.
37. Kalimat yang menggunakan kata berimbuhan peN-an yang
semakna dengan imbuhanpeN-an pada kata pembangunan adalah....(soal
UN 2009-2010 Paket 67 A)
A. Berkas perkara pencemaran nama baik itu sudah dilimpahkan
kepada pengadilan
B. Penggilingan padi satu-satunya di desa kami itu sudah lama
tidak berfungsi
C. Supaya jernih, penyaringan minyak kelapa sawit itu harus
dilakukan beberapa kali
D. Pada musim penghujan ini, pemukiman penduduk sudah
tergenang air sedalam 50cm
E. Pemutusan hubungan kerja banyak terjadi di berbagai
perusahaan akibat krisis moneter
Jawaban: C
Pembahasan:
Imbuhan peN-an pada kata pembangunan pada kalimat tersaji bermakna proses
(membangun)
Adapun;
Imbuhan peN-an pada kata pencemaran bermakna hal (yang terkait dengan
mencemarkan)
Imbuhan peN-an pada kata penggilingan bermakna alat (menggiling) atau tempat
(menggiling)
Imbuhan peN-an pada kata penyaringan bermakna proses (menyaring)
Imbuhan peN-an pada kata pemukiman bermakna tempat (bermukim)
Imbuhan peN-an pada kata pemutusan bermakna hal (yang terkait dengan
memutuskan)
38. Kata
bercetak miring dalam kalimat-kalimat berikut yang seharusnya diberi imbuhan
ke-an adalah…
a. Karena hujan, semalam Doni demam.
b. Kami akan segera lanjut perjalanan.
c. Sahabat antara Ima dan Ria sudah retak.
d. Malam ini langit mandi cahaya bintang.
Kunci
jawaban : A
Pembahasan :
Karena kata tersebut lebih logis dimasukki imbuhan ke-an.
39. Imbuhan ter-
yang menyatakan makna “dikenai tindakan secara tak sengaja” terdapat pada
kalimat…
a. Anak dari Kotabaru itu pandai dan tidak mudah tertipu.
b. Tulisan budi tidak terbaca olehku.
c. Dalam kecelakaan itu, maman terlempar beberapa meter.
d. Semua orang tertampung di tenda pengungsian di lapangan.
Kunci Jawaban :
C
Pembahasan :
karena dalam kalimat tersebut maman tidak sengaja terlempar karena kecelakaan.
40. Imbuhan ter-
yang bermakna “dalam keadaan di-“ terdapat pada kalimat…
a. Beberapa novel tertata rapi di rak buku.
b. Siswa terpandai di kelasku berasal dari Banjar.
c. Gula itu terlarut dalam air.
d. Anak itu tertidur di kursi ruang tamu.
Kunci Jawaban :
A
Pembahasan :
karena dalam keadaan tata “Beberapa novel tertata rapi di rak buku”
SKL 19
Mengidentifikasi berbagai jenis makna kata(konotasi/denotasi,
luas, umum, khusus, gramatikal)
Makna adalah
arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengan bendanya
sangat bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa dihubungkan
dengan bendanya, peristiwa atau keadaan tertentu maka kita tidak bisa
memperoleh makna dari kata itu (Tjiptadi, 1984:19).
Kata-kata yang bersal dari dasar yang sama sering menjadi sumber kesulitan atau
kesalahan berbahasa, maka pilihan dan penggunaannya harus sesuai dengan makna
yang terkandung dalam sebuah kata. Agar bahasa yang dipergunakan mudah
dipahami, dimengerti, dan tidak salah penafsirannya, dari segi makna yang dapat
menumbuhkan resksi dalam pikiran pembaca atau pendengar karena rangsangan aspek
bentuk kata tertentu.
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan pengertian makna kata, yakni makna
donatif, makna konotatif, makna leksikal, makna gramatikal.
Makna Denotatif
Sebuah kata mengandung kata denotatif, bila kata itu mengacu
atau menunjukan pengertian atau makna yang sebenarnya. Kata yang mengandung
makna denotative digunakan dalam bahasa ilmiah, karena itu dalam bahasa ilmiah
seseorang ingin menyampaikan gagasannya. Agar gagasan yang disampaikantidak
menimbulkan tafsiran ganda, ia harus menyampaikan gagasannya dengan kata-kata
yang mengandung makna denotative.
Makna denotatif ialah makna dasar, umum, apa adanya, netral tidak
mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan Maskurun (1984:10).
Makna denotatif adalah makna
dalam alam wajar secara eksplisit maka wajar, yang berarti mkna kat ayang
sesuai dengan apa adanya, sesuai dengan observasi, hasil pengukuran dan
pembatasan (perera, 1991:69).
Makna denotatif didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu diluar
bahasa atau didasarkan atas konvensi tertentu (kridalaksana, 1993:40).
Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis simpulkan bahwa makna denotative
adalah makna yang sebenarnya, umum, apa adanya, tidak mencampuri nilai rasa,
dan tidak berupa kiasan. Apabila seseorang mengatakan tangan kanannya sakit,
maka yang dimaksudkan adalah tangannya yang sebelah kanan sakit.
Makna Konotatif
Sebuah kata mengandung makna konotatif, bila kata-kata itu
mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Dalam berbahasa orang tidak hanya
mengungkap gagasan, pendapat atau isi pikiran. Tetapi juga mengungkapakan
emosi-emosi tertentu. Mungkin saja kata-kata yang dipakai sama, akan tetapi
karena adanya kandungan emosi yang dimuatnya menyebabkan kata-kata yang
diucapkan mengandung makna konotatif disamping mkna denotatif.
Makna konotatif adalah makna yang berupa kiasan atau yang
disertai nilai rasa, tambahan-tambahan sikap sosial, sikap pribadi sikap dari
suatu zaman, dan criteria-kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna
konseptual.
Seperti kata kursi, kursi disini bukan lagi tempat duduk, melaikan suatu
jabatan atau kedudukan yang ditempati oleh seseorang. Kursi diartikan sebagai
tempat duduk mengandung makna lugas atau makna denotatif. Kursi yang diartikan
suatu jabatan atau kedudukan yang diperoleh seseorang mengandung makna kiasan atau
makna konotatif.
Makna Leksikal
akna Leksikal ialah makna kata seperti yang terdapat dalam
kamus, istilah leksikal berasal dari leksikon yang berarti kamus. Makna kata
yang sesuai dengan kamus inilah kata yang bermakna leksikal. Misalnya : Batin
(hati), Belai (usap), Cela (cacat).
Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna kata yang diperoleh dari hasil
perstiwa tata bahasa, istilah gramatikal dari kata grammar yang artinya tata
bahasa. Makna gramatikal sebagau hasil peristiwa tata bahasa ini sering disebut
juga nosi. Misalnya : Nosi-an pada kata gantungan adalah alat.
Makna Asosiatif
Makna asosiatif
mencakup keseluruhan hubungan makna dengan nalar diluar bahasa. Ia berhubungan
dengan masyarakat pemakai bahasa, pribadi memakai bahasa, perasaan pemakai
bahasa, nilai-nilai masyarakat pemakai bahasa dan perkembangan kata sesuai
kehendak pemakai bahasa. Makna asositif dibagi menjadi beberapa macam, seperti
makna kolokatif, makna reflektif, makna stilistik, makna afektif, dan makna
interpretatif.
1. Makna Kolokatif
Makna kolokatif
lebih berhubungan dengan penempatan makna dalam frase sebuah bahasa. Kata kaya
dan miskin terbatas pada kelompok farase. Makna kolokatif adalah makna kata
yang ditentukan oleh penggunaannya dalam kalimat. Kata yang bermakna kolokatif
memiliki makna yang sebenarnya.
2. Makna Reflektif
Makna reflektif
adalah makna yang mengandung satu makna konseptual dengan konseptual yang lain,
dan cenderung kepada sesuatu yang bersifat sacral, suci/tabu terlarang, kurang
sopan, atau haram serta diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi atau
pengalaman sejarah.
3. Makna Stilistika
Makna stilistika
adalah makna kata yang digunakan berdasarkan keadaan atau situasi dan
lingkungan masyarakat pemakai bahasa itu. Sedangkan bahasa itu sendiri
merupakan salah satu cirri pembeda utama dari mahluk lain didunia ini. Mengenai
bahasa secara tidak langsung akan berbicara mempelajari kosa kata yang terdapat
dalam bahasa yang digunakan pada eaktu komunikasi itu.
4. Makna Afektif
Makna ini
biasanya dipakai oleh pembicara berdasarkan perasaan yang digunakan dalam
berbahasa.
5. Makna interpretatif
Makna
interpretatif adalah makna yang berhubungan dengan penafsiran dan tanggapan
dari pembaca atau pendengar, menulis atau berbicara, membaca atau mendengarkan (parera,1991:72).
Contoh soal :
41. Kalimat yang
mengandung makna konotasi positif adalah….
a. Penjahat itu telah mampus ditembakoleh polisi.
b. Bini Mang Udin telah melahirkan.
c. Istrinya yang belia telah mengandung.
d. Ibu Tinah sedang bunting tujuh bulan.
PEMBAHASAN:
Konotasi positif merupakan kata yang berkonotasi baik.Kata istri dan
mengandung~ berkonotasi baik.
Jawaban C
42. Kalimat yang
menggunakan kata berkonotasi negatif adalah….
a. Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan suami.
b. Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
c. Para wanita tuna susila bekerja akibat tuntutan kebutuhan ekonomi.
d. Selama meringkuk di penjara, Roy berubah menjadi pendiam.
PEMBAHASAN:
Kata berkonotasi negatif adalah kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.Kata
“istri” dan “suami” konotasi positif.Kata”pemakaman” Konotasi
positif.Kata”wanita tuna susila” konotasi positif.Kata “penjara” ~ bangunan
tempat mengurung orang hukuman (bui)konotasi negatif.Jawaban D
Contoh Latihan Soal UN Bahasa
Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 20
Mengidentifikasi berbagai kata yang mengalami
perubahan/pergeseran makna (homonim/homofon/
homograf/polisemi/sinestesia/peyorasi/ameliorasi/kata hias)
Perubahan Makna
Kata
Kata-kata dalam bahasa Indonesia, baik kata asli bahasa asing maknanya ada yang
mengalami perubahan.Perubahan makna kata tersebut terjadi sesuai dengan
bergiliranya waktu yang dipengaruhi perkembangan budaya. Perubahn makna kata
terjadi dengan proses yang bermacam-macam,yakni:
1. Meluas,maksudnya kata-kata yang dulunya memiliki arti yang terbatas
kini cakupan maknanya jadi luas.
Contohnya: Ibu artinya wanita yang melahirkan kita,sekarang
siapa saja
perempuan yang agak tua dipanggil ibu.
2. Menyempit,yaitu kata yang dulunya memiliki makna luas sekarang
maknanya menjadi sempit.
Contohnya: Pembantu artinya orang yang membantu orang lain.
Sekarang pembantu adalah pembantu rumah tangga (babu).
3. Amelioratif, pengertian kata yang baru dirasakan lebih baik dan
enak didengar dibandingkan dengan kata yang lama.
Contohnya: busana lebih baik dari pakaian
4. Peyoratif, kata yang sekarang maknanya lebih rendah dari yang dulu.
Contohnya: istri simpanan dulunya istri muda
5. Sinestesia, perubahan arti akibat pertukaran tanggapan antara dua
indera
yang berlain.
Contoh: Kata-kata yang diucapkannya menusuk hati,Gadis itu
berwajah manis.
6. Asosiasi,yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh: Kios-kios disapu bersih oleh polisi pamong prajo.
Anak yang
macam-macam sikat saja biar aman.
Contoh Soal :
43. Minggu
lalu Budi telah melaksanakan Ulangan semester Bahasa Indonesia, dan ternyata
hasilnyapun Budi mendapatkan nilai merah.
Makna kata yang
bercetak miring adalah....
A. Bagus
B. Jelek
C. Sangat
Baik
D. Cukup
E. Sesuai
Standard
Jawaban : B
Pembahasan :
Merah berarti saja dibawah standar kelulusan nilai.
44. Kata-katamu
sungguh pedas untuk didengar.
Kalimat diatas
termasuk dalam perubahan makna kata?
A. Sinestesia
B. Generalisasi
C. Asosiasi
D. Spesialisasi
E. Peyorasi
Jawaban : A
Pembahasan :
karena terdapat perubahan arti akibat pertukaran tanggapan antara dua indera
yang berlain yaitu Kata-katamu sungguh pedas
untuk didengar.
SKL 21
Menggunakan kata baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang telah ditentukan. Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun
tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
PENGGUNAAN RAGAM BAKU
1. Surat menyurat
antarlembaga
2. Laporan keuangan
3. Karangan ilmiah
4. Lamaran pekerjaan
5. Surat keputusan
6. Perundangan
7. Nota dinas
8. Rapat dinas
9. Pidato resmi
10. Diskusi
11. Penyampaian pendidikan
12. Dan lain-lain.
PERBANDINGAN
BAHASA BAKU DAN BAHASATIDAK BAKU.
· Kalimat
baku
· Kalimat
yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat.
· Tujuannya,
agar intonasi tersampaikan secara baik.
BEBERAPA KESALAHAN YANG MENGHASILKAN KATA TIDAK BAKU:
· Terpengaruh
bahasa daerah
contoh:
Ø Apa kamu sudah makan?
Ø Apakah kamu sudah makan?
Contoh Soal :
45. Atas
perhatian Bapak, saya haturkan banyak terima kasih.
Kalimat tersebut
akan menjadi baku bila ditulis menjadi….
a. Atas perhatian
Bapak, saya ucapkan banyak terima kasih.
b. Atas perhatian Bapak,
saya ucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian
Bapak, saya mengucapkan terima kasih banyak.
d. Atas perhatian Anda,
saya mengucapkan terima kasih.
e. Atas perhatian
Anda, saya ucapkan terima kasih banyak
Kunci Jawaban :
B
Pembahasan :
46. Predikat
kota Yogyakarta bukan hanya sekedar (1) kota pelajar dan pariwisata, melainkan
gudangnya industri kecil, terutama kerajinan. Ribuan industri kecil kerajinan
berkembang di daerah ini, mulai dari skala kecil, misalnya souvenir (2) hasil
industri rumah tangga hingga skala besar yang bertaraf (3) internasional. Model-model
yang dihasilkan juga sesuai dengan tren (4) dunia.
Kata tidak baku yang terdapat pada paragraf tersebut ditandai nomor . . . .
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
Jawaban : D
Pembahasan :
kota, hasil industri dan dunia merupakan kata baku sedangkan tren adalah kata
serapan.
Contoh Latihan
Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 22
Menggunakan ragam bahasa resmi
Ragam bahasa
resmi
Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau formal, misalnya surat dinas,
pidato dan makalah atau karya tulis.
Ciri-cirinya :
1. Digunakan dalam situasi resmi
2. Nada bicara yang cenderung datar
3. Kalimat yang digunakan kalimat lengkap
Ragam bahasa tidak resmiRagam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa
yang biasa digunakan dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan
surat untuk keluarga atau yang berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan
sehari-hari.
Ciri-cirinya :
1. Digunakan dalam situasi tidak resmi
2. Sering menggunakan kalimat-kalimat yang tidak lengkap
Contoh soal :
47. Kalimat yang
mengandung ragam bahasa resmi terdapat pada….
a. Hai, mau kemana? Boleh, dong, aku ikut.
b. Sendiri saja, boleh aku
menemanimu?
c. Halo! Ke mana, nih, pagi-pagi?
d. Wah, ngeborong, nih, ya?
e. Pulang dari mana, kok, buru-buru amat?
Kunci Jawaban :
B
Pembahasan :
karena jawaban yang lain menggunakan bahasa sehari-hari
48. yang tidak
termasuk ragam bahasa resmi adalah..
a. Jangan gitu
dong..
b. Maaf saya
tidak tahu
c. Yang
terhormat Kepala SMP 4 Jakarta
d. Kami
putra-putri bangsa Indonesia
Kunci Jawaban :
A
Pembahasan :
karena kalimat “Jangan gitu dong..” bukanlah bahasa resmi
Contoh Latihan Soal UN Bahasa
Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 23
Menyusun paragraf padu (kohesi dan koherensi)
Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan
pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan
penjelas ini harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan
keterpaduan makna (koherensi).
Kepaduan
Makna (Koherensi)
Suatu paragfraf
dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan
kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan
timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai
satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan
pikiran yang membingungkan.
Contoh:
Buku merupakan
investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka
cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu
mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak
lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media
alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat
dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan
sarana yang kondusif.
Paragraf di atas
dikatakan tidak koherensi karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari
gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.
Keterpaduan
Bentuk (Kohesi)
Apabila
koherensi berhubungan dengan isi, maka kohesi atau keterpaduan bentuk berkaitan
dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja satu paragraf mengemukakan satu
gagasan utama, namun belum tentu paragraf tersebut dikatakan kohesif jika
kata-katanya tidak padu.
Contoh:
Pada tahun 1997,
produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi
3,1 ton tahun 1998. swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun
1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada
tahun 1993. pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton.
Impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Paragraf di atas
mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai masalah naik turunnya produksi
beras Indonesia. Dengan demikian koherensi kalimat tersebut sudah terpenuhi,
namun paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki kohesivitas yang baik sehingga
gagasan tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut perlu diperbaiki, misalnya
dengan memberikan kata perangkai seperti berikut ini.
Pada tahun 1997,
produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras
meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada
pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3
ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi,
pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu,
impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Contoh Latihan
Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
49. (1) Dapat
pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat
kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf
yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya padu atau
berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung
antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi
dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya
saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan
urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
D. (2), (4), (5), (3), (1)
E. (2), (3), (4), (5), (1)
Pembahasan:
Untuk mengurutkan paragraf perlu ditentukan kata kunci yang bisa menunjukkan
kita pada urutan kalimat yang tepat. Kata kohesif di kalimat
(3) merujuk pada kata kohesif sebelumnya yang ada di kalimat
(2). Frasa kepaduan itu di kalimat (4) merujuk pada kata padu di
kalimat (3). Frasa lebih jelas lagi di kalimat (5) merupakan
penekanan informasi di kalimat (4). Adapun kalimat (1) merupakan pengulangan
dari kalimat (5) yang ditandai dengan penggunaan frasadapat pula dikemukakan (pengulangan dapat
dikatakan) dan saling bertentangan (pengulangansaling
mengingkari). Artinya, secara berurutan kalimat itu adalah (2), (3), (4),
(5), dan (1)
JAWABAN : E
Bacalah
kalimat-kalimat berikut dengan saksama!
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang
kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu
mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
50. Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan
urutan…
a. 3 – 2 – 4 – 1
b. 2 – 3 – 1 – 4
c. 4 – 2 – 3 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2
e. 2 – 4 – 3 – 1
Pembahasan:
Dari keempat kalimat di atas dapat kita tentukan yang menjadi kalimat utama
adalah kalimat (3). Dengan pengembangan paragraf secara deduksi dapat kita
susun sebagai berikut;
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada
pula yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu
mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang
baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam
melaksanakan suatu pekerjaan.
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
Kata-kata bercetak miring merupakan kata kunci yang mengaitkan antarkalimat
tersebut sehingga dapat disusun menjadi runtut.
JAWABAN : A
Contoh Latihan
Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Yang lainnya
Cermati kutipan berikut
untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 3!
(1) Dalam upaya pencegahan pencemaran udara, hutan mampu menangkal
polutan gas ataupun butiran padat. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
volume udara yang mengandung polusi gas zon sebesar 150 ppm gas ternyata 99% terserap
oleh tegukan hutan dalam waktu delapan jam. (3) Komplek industri yang
mengeluarkan polutan belerang dioksida di Uni Rusia ternyata berkurang dengan
adanya jalur vegetasi kayu selebar 500 m yang mengelilingi kawasan industri
tersebut. (4) Tumbuhan berkayu ataupun pohon memang diandalkan dalam
penyelamatan keadaan lingkungan seperti tanah, air, dan udara walaupun peran
pohon tersebut sebatas pada lingkungan, yang belum akut. (5) Pohon memang
tidak akan mampu menetralisasi polusi, terutama pada kawasan industri
besar.
|
1. Ide pokok paragraf tersebut adalah
….
A. pencegahan
pencemaran
B. kemampuan hutan
C. penyelamat
lingkungan
D. populasi gas
ozon
E. penetralisasi
polusi
PEMBAHASAN
Teks
di atas merupakan paragraf deduktif karena diawali oleh kalimat
utama. Kalimat pertama mengandung ide pokok, gagasan utama, atau pikiran
utama paragraf.Kalimat ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat penjelas.
Kalimat kedua s.d. kalimat kelima merupakan kalimat yang menjelaskan
masalah pencegahan pencemaran udara.
JAWABAN:
A
2.
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
PEMBAHASAN
Kalimat
(2) merupakan hal yang benar-benar ada karena merupakan hasil penelitian.
Kalimat (3) berisi kenyataan yang terjadi di Uni Rusia. Jadi kalimat kedua dan
ketiga merupakan fakta. Kalimat (1), (4), dan (5) merupakan opini.
JAWABAN:
C
3.
Kata tidak baku terdapat pada kalimat ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
PEMBAHASAN
Kata
komplek pada kalimat ketiga berasal dari kata complex (bahasa Inggris). Kata
serapan yang menggunakan huruf x seperti taxi, tex menjadi taksi, teks. Jadi,
kata komplek pada kalimat ketiga seharusnya kompleks.
JAWABAN:
C
Paragraf
berikut untuk soal nomor 4 dan 5.
Bacalah
dengan cermat!
(1) Situs
purbakala di kawasan Kota Banda Aceh kuno saat ini dalam kondisi
terbengkalai. (2) Rumput ilalang tumbuh subur di kawasan itu. (3) Makam-makam
kuno peninggalan masa kerajaan Aceh yang dibuat sekitar abad ke-17 dan ke-18
berserak tak terurus. (4) Banyak yang tidak utuh dan terbelah. (5) Sebagian
batu nisan berkaligrafi musnah terbawa tsunami atau diambil orang. (6)
Manuskrip batu nisan berserakan dan tak diketahui lagi posisi awalnya. (7)
Padahal, tulisan kaligrafi pada nisan itu mempunyai pesan dan/atau teks
sejarah yang berguna.
|
4.
Kalimat utama paragraf tersebut adalah nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
PEMBAHASAN
Teks
di atas diawali oleh kalimat yang paling luas cakupannya dibandingkan kalimat
lain. Kalimat kedua sampai dengan ketujuh merupakan kalimat-kalimat khusus yang
menjelaskan kalimat pertama. Jadi, teks tersebut merupakan paragraf deduktif.
JAWABAN:
A
5.
Pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ….
A. Semua makam kuno di banda Aceh musnah karena terbawa tsunami.
B. Pemerintah diharapkan segera mengumpulkan lagi peninggalan yang ada.
C. Kompleks makam yang hilang direnovasi kembali oleh pemerintah .
D. Situs purbakala Banda Aceh telah ditata kembali oleh pemerintah daerah.
E. Tulisan kaligrafi pada nisan berisi data diri yang meninggal.
PEMBAHASAN
Pernyataan
A, B, C, dan D tidak sesuai dengan isi paragraf. Sedangkan pernyataan E sesuai
dengan kalimat ketujuh.
JAWABAN:
E